Halaman
Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional
Dilindungi Undang-undang
GALERI PENGET
GALERI PENGET
GALERI PENGET
GALERI PENGET
GALERI PENGET
AHUAHU
AHUAHU
AHU
AN SOSIAL
AN SOSIAL
AN SOSIAL
AN SOSIAL
AN SOSIAL
TERPTERP
TERPTERP
TERP
ADUADU
ADUADU
ADU
Untuk SMP/MTs Kelas VIII
Penulis
:
Sri Sudarmi
Waluyo
Editor
:
Maryanto
Ilustrasi, Tata Letak
:
Risa Ardiyanto
Perancang Kulit
:
Risa Ardiyanto
Ukuran Buku
:
17,6 x 25 cm
300.7
SUD
SUDARMI, Sri
g
Galeri
pengetahuan sosial terpadu 2: SMP/MTs Kelas VIII/Sri Sudarmi,
Waluyo
, editor Maryanto. — Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional, 2008.
vi, 340 hlm.: ilus.; 25 cm
Bibliografi : hlm.335
Indeks
ISBN 979-
462-997-9
1. Ilmu
-ilmu
Sosial Studi dan Pengajaran I. Judul
II. Waluyo
III. Maryanto
Diterbitkan oleh Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional
Tahun 2008
Diperbanyak oleh ...
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan
karunia-Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Departemen Pendidikan Nasional, pada
tahun 2008, telah membeli hak cipta buku teks pelajaran ini dari penulis untuk
disebarluaskan kepada masyarakat melalui situs internet (
website
) Jari-
ngan pendiikan nasional.
Buku teks pelajaran ini telah dinilai oleh Badan Standar Nasional
Pendidikan dan telah ditetapkan sebagai buku teks pelajaran yang memenuhi
syarat kelayakan untuk digunakan dalam proses pembelajaran melalui Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor
34
Tahun 2008.
Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para
penulis/penerbit
yang telah berkenan mengalihkan hak cipta karyanya kepada De
partemen
Pendidikan Nasional untuk digunakan secara luas pleh para siswa dan
guru di seluruh Indonesia.
Buku-buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya kepada
Departemen Pendidikan Nasional tersebut, dapat diunduh
(down load),
digandakan, dicetak, dialihmediakan, atau difotokopi oleh masyarakat. Namun,
untuk penggandaan yang bersifat komersial harga penjualannya harus memenuhi
ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Diharapkan bahwa buku teks
pelajaran ini akan lebih mudah diakses sehingga
siswa
dan guru di seluruh In-
donesia maupun sekolah Indonesia yang berada di luar negeri dapat
memanfa
atkan sumber belajar ini.
Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini. Selanjutnya,
kepada para peserta didik kami ucapkan selamat belajar dan manfaatkanlah
buku ini sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa buku ini masih perlu ditingkatkan
mutunya. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat kami harapkan.
Jakarta, Juli 2008
Kepala Pusat Perbukuan
Kata Sambutan
Kata Sambutan
iii
Galeri Pengetahuan Sosial 2
iv
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa, atas rahmat dan karunia-Nya buku “
Galeri Pengetahuan
Sosial Terpadu
” dapat diterbitkan.
Buku berjudul “
Galeri Pengetahuan Sosial Terpadu
”
mengajak kalian mempelajari keadaan sosial di sekitar kalian. Buku
ini disusun secara sederhana, tetapi tanpa meninggalkan kebenaran
materi yang harus kalian capai. Dengan kesederhanaan itulah
diharapkan dapat membantu kalian dalam proses pembelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial secara terpadu.
Setiap awal bab disajikan
cover bab
. Bagian ini berisi
ilustrasi dan deskripsi singkat yang menarik berkaitan dengan materi
bab yang bersangkutan. Selain itu, juga disajikan “
analisa kuis
”
berkaitan dengan fakta dan isu sosial.
Analisa kuis
, ini akan
merangsang imajinasi sosial, sehingga kalian akan makin tertarik
untuk memahami isi materi secara keseluruhan.
Di dalam buku ini juga dilengkapi bahan-bahan untuk diskusi.
Dengan diskusi tersebut diharapkan dapat menambah wawasan
kalian. Adapun di bagian akhir setiap bab dilengkapi soal-soal untuk
menguji kompetensi yang sudah kalian capai setelah mempelajari
satu bab.
Akhirnya, semoga buku ini dapat bermanfaat bagi kalian.
Selamat belajar, semoga sukses.
Surakarta, Februari 2008
Penulis
Daftar Isi
v
B. Permasalahan Kualitas Penduduk
dan Dampaknya Terhadap Pemba-
ngunan
.............................................
65
Ayo Belajar
...............................................
70
BAB 5 PERKEMBANGAN DAN PENGA-
RUH KOLONIALISME DAN
IMPERIALISME BARAT
.........
75
A. Perkembangan Kolonialisme dan
Imperialisme di Indonesi
a .................
77
B. Pengaruh Kolonialisme dan Impe-
rialisme di
Indonesia
........................
87
C. Perkembangan Agama Nasrani ........
94
Ayo Belajar
...............................................
98
BAB 6 TERBENTUKNYA KESADARAN
NASIONAL DAN PERKEMBANG-
AN PERGERAKAN KEBANGSA-
AN INDONESIA
........................
101
A. Terbentuknya Kesadaran Nasional ..
103
B. Pergerakan Kebangsaan Indonesia ..
106
C. Peran Manifesto Politik 1925,
Kongres Pemuda 1928, dan
Kongres Perempuan Pertama ...........
115
Ayo Belajar ...............................................
121
BAB 7 PENYAKIT SOSIAL
.................
125
A. Pengertian Penyakit Sosial ...............
127
B. Macam-macam Penyakit Sosial
........
127
C. Hubungan Penyakit Sosial dengan
Penyimpangan Sosial dalam Keluarga
dan Masyarakat ...............................
131
Ayo Belajar
...............................................
136
BAB 8 PENYIMPANGAN SOSIAL DAN
UPAYA PENCEGAHAN
............ 139
A. Perilaku Menyimpang ......................
141
B. Upaya Pencegahan Penyimpangan
Sosial ...............................................
146
Ayo Belajar
...............................................
150
KATA SAMBUTAN
...................................
iii
KATA PENGANTAR
.................................
iv
DAFTAR ISI
.............................................
v
SAJIAN BUKU
.........................................
1
BAB 1 KONDISI FISIK, WILAYAH, DAN
PENDUDUK INDONESIA
.........
3
A. Pengaruh Letak Geografis Indonesia ter-
hadap Kondisi Alam dan Penduduk .
5
B. Pengaruh Letak Astronomi Indonesia
5
C. Hubungan Letak Geografis dengan
Perubahan Musim di Indonesia .......
7
D. Persebaran Flora dan Fauna di Indo-
nesia .................................................
8
E. Persebaran Jenis Tanah dan Peman-
faatannya di Indonesia ....................
14
F. Kondisi Penduduk Indonesia ...........
15
Ayo Belajar
...............................................
19
BAB 2 PERMASALAHAN KEPENDUDUK-
AN DAN PENANGGULANGAN-
NYA
...........................................
23
A. Kuantitas Penduduk Indonesia ........
25
B. Komposisi (Susunan) Penduduk .....
28
C. Permasalahan Kependudukan dan
Cara Penanggulangannya ................
32
Ayo Belajar
............................................
41
BAB 3 PERMASALAHAN LINGKUNGAN
HIDUP DAN PENANGGULANG-
ANNYA
......................................
45
A. Pengertian Lingkungan ....................
47
B. Lingkungan Hidup ...........................
47
C. Pentingnya Lingkungan Bagi Kehi-
dupan
...............................................
48
D. Kerusakan Lingkungan Hidup .........
49
E. Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup
dalam Pembangunan Berkelanjutan .
52
Ayo Belajar
...............................................
57
BAB 4 PERMASALAHAN KEPENDUDUK-
AN DAN DAMPAKNYA TERHADAP
PEMBANGUNAN
.....................
61
A. Permasalahan Kuantitas Penduduk
dan Dampaknya Terhadap Pemba-
ngunan
.............................................
63
DAFTAR ISI
Galeri Pengetahuan Sosial 2
vi
BAB 9 HUBUNGAN KELANGKAAN
SUMBER DAYA DENGAN
KEBUTUHAN MANUSIA
.........
153
A. Kebutuhan
Manusia ........................
155
B. Kelangkaan ......................................
159
C. Menyusun Skala Prioritas ................
160
D. Kepedulian Terhadap Sumber Daya
yang Terbatas dalam Pemenuhan
Kebutuhan .......................................
162
Ayo Belajar
...............................................
165
BAB 10 PELAKU EKONOMI
.................
167
A. Rumah Tangga Keluarga sebagai
Pelaku Ekonomi
................................
169
B. Masyarakat sebagai Pelaku Ekonomi 171
C. Perusahaan sebagai Pelaku Ekonomi
173
D. Negara sebagai Pelaku Ekonomi ......
174
E. Koperasi sebagai Pelaku Ekonomi ...
176
Ayo Belajar
...............................................
181
BAB 11 PASAR
......................................
185
A. Pengertian dan Fungsi Pasar ...........
187
B. Bentuk-bentuk Pasar ........................
188
Ayo Belajar
...............................................
194
Ruang Keterpaduan
........................
197
BAB 12 PERISTIWA-PERISTIWA SEKITAR
PROKLAMASI DAN PROSES
TERBENTUKNYA NEGARA KESA-
TUAN REPUBLIK INDONESIA
199
A. Peristiwa-peristiwa Sekitar Proklamasi
Kemerdekaan 17
Agustus 1945 ........
201
B. Proses Terbentuknya Negara Kesa-
tuan Republik Indonesia ..................
208
Ayo Belajar
...............................................
216
BAB 13 PROSES PERSIAPAN
KEMERDEKAAN INDONESIA
221
A. Pembentukan BPUPKI dan PPKI
.....
223
B. Persiapan Perumusan Naskah Prokla-
masi Kemerdekaan ...........................
226
Ayo Belaja
r ...............................................
231
BAB 14 HUBUNGAN SOSIAL
..............
235
A. Pengertian Hubungan Sosial ...........
237
B. Bentuk-bentuk Hubungan Sosial .....
239
Ayo Belajar
...............................................
248
BAB 15 PRANATA SOSIAL
..................
251
A. Pengertian dan Fungsi Pranata Sosial 253
B. Ciri-ciri Pranata Sosial
......................
255
C. Jenis-jenis Pranata Sosial .................
257
Ayo Belaja
r ...............................................
264
BAB 16 PENGENDALIAN PENYIMPANGAN
SOSIAL
....................................
267
A. Pengendalian Sosial .........................
269
B. Upaya Pengendalian Penyimpangan
Sosial ...............................................
271
Ayo Belajar
...............................................
278
BAB 17 KETENAGAKERJAAN
............
281
A. Angkatan Kerja dan Tenaga Kerja ...
283
B. Permasalahan tenaga kerja di Indo-
nesia .................................................
285
C. Peranan Pemerintah dalam Menanggu-
langi Permasalahan Tenaga Kerja .....
287
Ayo Belajar
...............................................
291
BAB 18 PELAKU EKONOMI DALAM
SISTEM PEREKONOMIAN
INDONESIA
..............................
293
A. Sistem Ekonomi
................................
295
B. Sistem Demokrasi Ekonomi
..............
297
C. Sektor Usaha Formal sebagai Pelaku
Ekonomi
...........................................
299
D. Sektor Usaha
Informal sebagai Ke-
nyataan E
konomi
.............................
302
Ayo Belaja
r ...............................................
305
BAB 19 PAJAK
......................................
309
A. Pengertian Pajak
...............................
311
B. Fungsi Pajak .....................................
312
C. Jenis-jenis Pajak ...............................
312
D. Sistem Perpajakan di Indonesia ........
313
Ayo Belajar
...............................................
3193
BAB 20 TERBENTUKNYA HARGA
PASAR
......................................
321
A. Permintaan Barang dan Jasa ............
323
B. Penawaran Barang dan Jasa .............
326
C. Harga Keseimbangan .......................
328
Ayo Belajar
...............................................
330
Ruang Keterpaduan
........................
333
DAFTAR PUSTAKA
.................................
335
GLOSARIUM
...........................................
336
INDEKS
....................................................
338
KONDISI FISIK, WILAYAH,
DAN PENDUDUK INDONESIA
Sumber:
Ensiklopedi Umum untuk
Pelajar,
2005
Amatilah globe, dapatkah kalian mencari letak Indonesia?
Kepulauan Indonesia yang digambarkan pada globe tersebut
menunjukkan posisi Indonesia di permukaan bumi.
Berkaitan dengan posisi suatu dae rah di bumi, kita dapat
mengenali berdasarkan letak geografis dan astr onomis wilayah
tersebut. Pada umumnya letak geografis suatu daerah di bumi
dapat memengaruhi keadaan alam maupun kehidupan
penduduknya.
Bagaimanakah letak geografis Indonesia? Apa saja
pengaruhnya? Untuk lebih jelasnya pelajari materi berikut
dengan sungguh-sungguh.
Analisa Kuis
Indonesia, dikenal sebagai
ratna mutu
manikam khatulistiwa
, bahkan keelokan
alam dan aneka ragam budayanya
menjadikan Indonesia dikenal seantero
dunia.
Faktor apakah yang menyebabkan Indonesia
memiliki keanekaragaman keindahan
tersebut? Coba analisalah agar kalian makin
tertarik mempelajari materi berikut secara
keseluruhan.
Galeri Pengetahuan Sosial 2
4
P
e
t
a
K
o
n
s
e
p
K
o
n
d
i
s
i
F
i
s
i
k
W
i
l
a
y
a
h
I
n
d
o
n
e
s
i
a
d
a
n
P
e
n
d
u
d
u
k
Persebaran
jenis tanah
Letak
Geografis
Letak
Astronomis
Persebaran
flora dan fauna
Meliputi
Kondisi
Geografis
Kondisi
Penduduk
Kondisi
Musim
Kondisi Fisik, Wilayah, dan Penduduk Indonesia
5
A. PENGARUH LETAK GEOGRAFIS INDONESIA
TERHADAP KONDISI ALAM DAN PENDUDUK
Pengertian letak geografis adalah letak suatu negara dilihat
dari kenyataan di permukaan bumi. Menurut letak geografisnya
Indonesia terletak di antara dua benua, yakni Asia dan Australia,
dan di antara dua samudra, yakni Samudra Hindia dan Samudra
Pasifik.
Letak Indonesia yang diapit dua benua dan berada di antara
dua samudra berpengaruh besar terhadap keadaan alam maupun
kehidupan penduduk.
1. Pengaruh Letak Geografis terhadap Keadaan Alam
Indonesia merupakan negara kepulauan yang merupakan
pertemuan dua samudra besar (Samudra Pasifik dan Samudra
Hindia) dan diapit daratan luas (Benua Asia dan Australia). Hal itu
berpengaruh terhadap kondisi alam.
a.
Wilayah Indonesia beriklim laut
, sebab merupakan negara
kepulauan, sehingga banyak memperoleh pengaruh angin laut
yang mendatangkan banyak hujan.
b.
Indonesia memiliki iklim musim
, yaitu iklim yang dipengaruhi
oleh angin muson yang berembus setiap 6 bulan sekali berganti
arah. Hal ini menyebabkan musim kemarau dan musim hujan
di Indonesia.
2. Pengaruh Letak Geografis terhadap Keadaan
Penduduk
Karena Indonesia terletak pada posisi silang (
cross position
)
antara dua benua dan dua samudra, maka pengaruhnya bagi
kehidupan bangsa Indonesia adalah sebagai berikut.
a. Indonesia banyak dipengaruhi oleh kebudayaan asing, yakni
dalam bidang seni, bahasa, peradaban, dan agama.
b. Indonesia terletak di antara negara-negara berkembang,
sehingga memiliki banyak mitra kerja sama.
c. Lalu lintas perdagangan dan pelayaran di Indonesia cukup
ramai, sehingga menunjang perdagangan di Indonesia dan
menambah sumber devisa negara.
B. PENGARUH LETAK ASTRONOMI INDONESIA
Jika kalian mengamati dengan saksama peta ataupun globe,
akan kalian temukan adanya garis lintang dan garis bujur. Garis
Ajang Curah
Pendapat
Diskusikanlah
mengenai bentuk-
bentuk kebudayaan
yang menunjukkan
percampuran antara
kebudayaan Indonesia
dengan kebudayaan
asing karena pengaruh
posisi Indonesia
sebagai persimpangan
pelayaran bangsa-
bangsa di dunia.
Presentasikan hasil
pemikiran kalian dalam
diskusi kelas guna
menambah pengeta-
huan kalian.
Galeri Pengetahuan Sosial 2
6
lintang merupakan garis-garis yang sejajar dengan khatulistiwa
yang melintang mengitari bumi sampai daerah kutub. Adapun garis
bujur merupakan garis tegak yang berjajar menghubungkan wilayah
kutub utara dan selatan. Garis-garis tersebut merupakan garis
khayal yang dipergunakan sebagai pedoman untuk menunjukkan
posisi suatu daerah di muka bumi.
Letak astronomi adalah letak suatu tempat berdasarkan garis
lintang dan garis bujurnya. Berdasarkan letak astronomisnya, In-
donesia berada di antara 6
o
LU – 11
o
LS dan antara 95
o
BT –
141
o
BT.
Wilayah Indonesia paling utara adalah Pulau Weh di
Nanggroe Aceh Darussalam yang berada di 6
o
LU. Wilayah In-
donesia paling selatan adalah Pulau Roti di Nusa Tenggara Timur
yang berada pada 11
o
LS. Wilayah Indonesia paling barat adalah
di ujung utara Pulau Sumatra yang berada pada 95
o
BT. Adapun
wilayah Indonesia paling timur di Kota Merauke yang berada pada
141
o
BT.
1. Garis Lintang
Garis lintang merupakan garis khayal pada peta atau globe
yang sejajar dengan khatulistiwa. Garis khatulistiwa membelah bumi
menjadi dua belahan utara dan belahan selatan. Garis khatulistiwa
atau garis equator atau garis lini adalah garis lintang 0
o
. Garis lintang
dipergunakan untuk membagi wilayah iklim di bumi yang disebut
iklim matahari.
Berdasarkan letak lintangnya, wilayah Indonesia berada di
antara 6
o
LU – 11
o
LS. Hal ini menyebabkan Indonesia beriklim
tropis dengan ciri-ciri:
a. memiliki curah hujan yang tinggi,
b. memiliki hujan hutan tropis yang luas dan memiliki nilai
ekonomis yang tinggi,
c. menerima penyinaran matahari sepanjang tahun,
d. banyak terjadi penguapan sehingga kelembapan udara cukup
tinggi.
2. Garis Bujur
Garis bujur adalah garis khayal pada peta atau globe yang
menghubungkan kutub utara dan selatan bumi. Bumi dibagi menjadi
180
o
garis bujur timur (BT) dan 180
o
garis bujur barat (BB).
Perhitungan garis bujur 0
o
dimulai dari Kota Greenwich dekat Kota
London. Garis bujur dipergunakan untuk menentukan waktu suatu
daerah.
Serasi
(Serba-serbi Sosial)
Kota Pontianak dijuluki
sebagai “Kota
Khatulistiwa” karena
garis lintang 0
o
persis
berada di Kota Pontia-
nak. Kemudian diba-
ngun Tugu Khatulistiwa
di Pontianak pada
tahun 1928 oleh tim
ahli geografi berkebang-
saan Belanda.
Serasi
(Serba-serbi Sosial)
Setiap selisih garis bujur
15
o
selisih waktunya 1
jam . Pergeseran arah
ke timur waktu maju,
sedangkan ke arah
barat waktu mundur.
Kondisi Fisik, Wilayah, dan Penduduk Indonesia
7
Letak astronomi Indonesia yang berada di antara 95
o
BT –
141
o
BT menjadikan Indonesia memiliki tiga daerah waktu, yaitu:
a. Daerah Waktu Indonesia bagian Barat (WIB), meliputi seluruh
Sumatra, Jawa, Madura, Kalimantan Barat, Kalimantan
Tengah, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Waktu Indonesia
Barat memiliki selisih waktu 7 jam lebih awal dari GMT
(
Greenwich Mean Time
).
b. Daerah Waktu Indonesia bagian Tengah (WITA), meliputi Bali,
Nusa Tengara, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur , Pulau
Sulawesi, dan pulau-pulau kecil sekitarnya. Waktu Indonesia
Tengah memiliki selisih waktu 8 jam lebih awal dari GMT.
c. Daerah Waktu Indonesia bagian Timur (WIT), meliputi
Kepulauan Maluku, Papua, dan pulau-pulau kecil sekitarnya.
Waktu Indonesia bagian timur memiliki selisih waktu 9 jam
lebih awal dari GMT.
C. HUBUNGAN LETAK GEOGRAFIS DENGAN
PERUBAHAN MUSIM DI INDONESIA
Wilayah Indonesia berada di antara 6
o
LU – 11
o
LS dan
merupakan daerah tropis dengan dua musim yakni musim kemarau
dan penghujan yang bergantian setiap enam bulan sekali.Musim
kemarau berlangsung antara bulan April sampai Oktober. Adapun
musim penghujan berlangsung antara bulan Oktober sampai April.
Terjadinya perubahan musim ini disebabkan oleh terjadinya
peredaran semu matahari setiap tahun.
1. Peredaran Semu Matahari Tahunan
Peredaran semu matahari adalah gerakan semu matahari dari
khatulistiwa menuju garis lintang balik utara 23½
o
LU, kembali ke
khatulistiwa dan bergeser menuju ke garis lintang balik selatan 23
½
o
LS dan kembali lagi ke khatulistiwa.
Hal tersebut berpengaruh pada letak tempat terbit dan
terbenamnya matahari yang setiap hari tidaklah sama . Setiap hari
akan terjadi pergeseran dari letak terbit/terbenamnya dibandingkan
dengan letak yang kemarin. Pergeseran ini disebabkan karena
proses perputaran bumi mengelilingi matahari (revolusi), sehingga
dapat diketahui bahwa yang berubah adalah posisi bumi terhadap
matahari.
Akibat dari perputaran bumi yang mengelilingi matahari
tersebut, maka mengakibatkan terjadinya pergeseran semu letak
terbit/terbenamnya matahari.
Aktivitas Mandiri
Cobalah kalian hitung
pada saat sekarang ini
jam berapakah untuk
wilayah- wilayah
daerah waktu lainnya
di Indonesia.
Presentasikan hasilnya
dalam diskusi kelas
untuk menambah
kecakapan analisamu.
Aktivitas Mandiri
Lakukan pengamatan
terhadap posisi saat
matahari terbit dan
saat matahari terbe-
nam selama 3 bulan
berturut- turut. Pasti-
kan kalian mengamati
di tempat yang sama.
Perhatikan baik- baik
saat terbitnya matahari
besok pagi dan keesok-
an harinya dan berilah
tanda menurut penga-
matan kalian daerah
mana letak matahari
terbit dan terbenam
setiap harinya.
Demikian pula letak
posisi terbenamnya
matahari sore nanti
dan besok sorenya.
Gambarlah posisinya
pada buku kerja kalian
setiap kali kalian mela-
kukan pengamatan.
Galeri Pengetahuan Sosial 2
8
Berikut ini bagan yang menunjukkan pergeseran semu letak
terbit/terbenamnya matahari dalam satu tahun.
2. Terbentuknya Angin Muson
Perubahan letak terbitnya matahari berpengaruh terhadap
intensitas cahaya matahari pada wilayah yang berkaitan langsung
dengan tempat lintasan peredaran semu matahari tersebut. Salah
satu akibat dari peredaran semu tahunan matahari adalah terjadinya
perubahan gerakan angin yang dikenal dengan nama angin muson.
Angin muson adalah angin yang bertiup setiap 6 bulan sekali dan
selalu berganti arah. Di Indonesia terdapat dua angin muson, yaitu:
a. Angin muson barat
Bertiup setiap bulan Oktober sampai Maret, saat
kedudukan semu matahari di belahan bumi selatan. Hal ini
menyebabkan tekanan udara maksimum di Asia dan tekanan
udara minimum di Australia, maka bertiuplah angin dari Asia
ke Australia (tekanan tinggi ke rendah). Karena angin melalui
Samudra Hindia, maka angin tersebut mengandung uap air yang
banyak, sehingga pada bulan Oktober sampai Maret di Indo-
nesia terjadi musim penghujan.
b. Angin muson timur
Bertiup mulai bulan April sampai September, di mana
kedudukan semu matahari di belahan bumi utara. Akibatnya
21 Juni
23 September
21 Maret
21 Maret
22 Desember
1
2
23 °
1
2
23 °
0°
LS
LU
1
21 Maret – 21 Juni
Antara 0
o
– 23½
o
LU (belahan bumi
utara)
2.
21 Juni – 23 September
Antara 23 ½
o
LU – 0
o
(belahan bumi
utara)
3.
23 September – 22 Desember
Antara 0
o
– 23½
o
LS (belahan bumi
selatan)
4.
22 Desember – 21 Maret
Antara 23½
o
LS – 0
o
(belahan bumi
selatan)
No.
Tanggal dan Bulan
Kedudukan Matahari
Kondisi Fisik, Wilayah, dan Penduduk Indonesia
9
tekanan udara di Asia rendah dan tekanan udara di Australia
tinggi, sehingga angin bertiup dari Australia ke Asia. Angin
tersebut melewati gurun yang luas di Australia, sehingga bersifat
kering. Oleh karena itu Indonesia saat itu mengalami musim
kemarau.
D. PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA DI INDO-
NESIA
Curah hujan yang cukup tinggi di daerah tropis mengakibatkan
suburnya berbagai jenis tanaman. Oleh karena itu, daerah tropis
dikenal sebagai kawasan hutan belukar yang bukan saja menyimpan
berbagai potensi kekayaan alam, melainkan juga berperan sebagai
paru-paru dunia.
Keberadaan hutan tropis yang subur merupakan surga bagi
aneka satwa, mulai dari berbagai jenis hewan melata, mamalia,
aneka ragam serangga sampai pada jenis burung.
Faktor yang memengaruhi persebaran flora dan fauna:
1. faktor bentang alam atau relief tanah,
2. faktor manusia,
3. faktor iklim, mencakup curah hujan, temperatur udara, angin,
dan kelembapan udara,
4. faktor tanah.
1. Persebaran Flora di Indonesia
Beberapa jenis tumbuhan ada yang bersifat endemik, yaitu
jenis tumbuhan yang hanya terdapat di Indonesia. Tumbuhan di
Indonesia juga menunjukkan gejala
cauliflora
, yaitu adanya bunga
dan buah pada batang dan dahan, serta tidak pada pucuknya.
Misalnya belimbing, durian, nangka, duku.
Aneka ragam jenis flora (dunia tumbuhan) bisa dijumpai di
dalam hutan. Lalu apakah yang dimaksud dengan hutan itu?
Menurut UU Pokok Kehutanan No. 5 Tahun 1967, hutan
adalah suatu lapangan pertumbuhan pepohonan yang secara
keseluruhan merupakan persekutuan hidup alam hayati, alam
lingkungannya, dan yang ditetapkan oleh pemerintah sebagai hutan.
a. Jenis hutan berdasarkan iklim
digolongkan sebagai berikut.
1)
Hutan hujan tropis
, dengan ciri-ciri:
a) pohonnya berdaun lebar,
b) daunnya menghijau sepanjang tahun,
c) terdapat tumbuhan epifit, lumut, palem, dan pohon
panjat sejenis rotan.
Ajang Curah
Pendapat
Untuk melatih kecakap-
an analisa kalian, disku-
sikan manfaat angin
darat dan angin laut
bagi kehidupan pendu-
duk di daerah pantai.
Presentasikan pendapat
kalian dalam diskusi
kelas.
Sumber:
Jawa Pos,
2008
Gambar 1.1
Anthurium,
merupakan jenis tanaman hias
khas daerah tropis.
Galeri Pengetahuan Sosial 2
10
2)
Hutan musim
, terdapat di daerah tropis yang memiliki
musim hujan dan kemarau. Ciri-ciri hutan musim adalah:
a) pohonya jarang,
b) ketinggian pohon antara 12 - 35 meter,
c) pada musim kemarau daunnya meranggas dan musim
penghujan bersemi.
3)
Hutan sabana atau savana
, yaitu padang rumput yang
diselingi pepohonan perdu. Hutan savana atau sabana
banyak terdapat di daerah tropis yang curah hujannya relatif
kurang. Di wilayah Indonesia, padang sabana banyak
dijumpai di daerah Nusa Tenggara.
4)
Hutan bakau atau mangr ove
, merupakan hutan khas di
daerah pantai tropik. Keberadaan hutan bakau sangat
membantu mengamankan pantai dari bahaya abrasi, yakni
pengikisan lapisan tanah oleh gelombang laut. Kerusakan
pantai disebabkan karena menipisnya hutan bakau yang
banyak ditebang manusia.
b. Berdasarkan jenis pohon,
hutan diklasifikasikan:
1)
Hutan homogen
, yakni hutan yang ditumbuhi hanya satu
jenis tumbuhan saja. Misalnya hutan pinus, hutan jati.Hutan
ini dibuat dengan tujuan tertentu, misal untuk penghijauan
atau untuk industri. Hutan hasil reboisasi pada umumnya
termasuk hutan homogen.
2)
Hutan heterogen
, hutan yang ditumbuhi beranekaragam
jenis tumbuhan. Hutan heterogen disebut juga sebagai hutan
belukar atau hutan perawan. Misalnya hutan tropis.
c. Berdasarkan fungsinya,
hutan diklasifikasikan:
1)
Hutan lindung
, hutan yang berfungsi
a) Sebagai penyaring air ke dalam tanah untuk cadangan
air tanah dan menghambat laju perjalanan air di dalam
tanah. Hal ini disebut fungsi hidrologis.
b) Mencegah banjir.
c) Melindungi tanah dari erosi.
2)
Hutan suaka alam
, yaitu hutan yang berfungi sebagai
pelindung jenis flora dan fauna tertentu. Hutan ini terdiri
dari suaka margasatwa dan cagar alam. Misalnya cagar
alam Rafflesia Bengkulu untuk melindungi dan menjaga
kelestarian Bunga Rafflesia Arnoldi.
3)
Hutan produksi
, hutan yang berfungsi untuk diambil
hasilnya sebagai bahan industri. Misalnya hutan jati, hutan
karet, dan lain-lain.
Aktivitas Mandiri
Untuk menambah
pengetahuan kalian,
carilah informasi dari
internet mengenai
sifat-sifat hutan bakau.
Kemukakan pendapat
kalian berkaitan
dengan kelestarian
lingkungan alam.
presentasikan hasilnya
dalam diskusi kelas
Aktivitas Mandiri
Untuk menambah pe-
ngetahuan kalian, cari-
lah data dari internet
di mana sajakah kalian
dapat menemukan
hutan suaka alam di
Indonesia. Kemukakan
pula keunikannya
masing-masing.
Presentasikan hasilnya
dalam diskusi kelas.
Sumber:
Ensiklopedi Umum
untuk Pelajar,
2005
Gambar 1.2
Padang sabana
mudah dijumpai di kawasan
Nusa Tenggara.
Kondisi Fisik, Wilayah, dan Penduduk Indonesia
11
d. Manfaat hutan
Keberadaan hutan menjadi potensi sumber daya alam
yang menguntungkan bagi devisa negara. Di samping itu hutan
memiliki aneka fungsi yang berdampak positif terhadap
kelangsungan kehidupan manusia.
1)
Manfaat langsung
Secara langsung hutan menghasilkan berbagai jenis
kayu dan nonkayu yang berperan penting sebagai bahan
produksi.
2)
Manfaat tidak langsung
Secara tidak langsung hutan memiliki berbagai fungsi,
antara lain:
a)
Fungsi klimatologis
, sebagai penyegar atau pembersih
udara.
b)
Fungsi orologis
, sebagai penyaring atau pembersih
air.
c)
Fungsi strategis
, sebagai sarana pertahanan dan
perlindungan dalam peperangan.
d)
Fungsi estetis
, untuk keindahan dan sarana rekreasi.
e)
Fungsi hidrologis
, berperan menyimpan air hujan.
2. Persebaran Fauna di Indonesia
Secara umum persebaran fauna di Indonesia dikelompokkan
menjadi tiga, yaitu:
a.
Kelompok fauna Asiatis (kelompok barat)
, adalah hewan
yang berada di wilayah Sumatra, Kalimantan, Jawa, dan Bali.
Wilayah itu dulu dikenal sebagai Paparan Sunda, yang
merupakan bagian dari Benua Asia. Adapun jenis-jenis
hewannya antara lain badak, gajah, rusa, tapir, banteng, kerbau,
kera, harimau, babi hutan, dan sebagainya.
Ajang Curah
Pendapat
Diskusikanlah hasil
hutan nonkayu yang
berperan penting bagi
proses produksi.
Presentasikan pendapat
kalian dalam diskusi
kelas.
Ajang Curah
Pendapat
Diskusikanlah dengan
teman kalian contoh
konkret yang menun-
jukkan peran hutan
berkaitan dengan fungsi
klimatologis, orologis,
dan hidrologis. Presen-
tasikan pendapatmu
dalam diskusi kelas.
Aktivitas Mandiri
Carilah data dari inter-
net mengenai hasil
konferensi tentang
pemanasan global di
Bali, pada bulan
Desember 2007.
Kemukakan pendapat
kalian mengenai hasil
konferensi tersebut
dan upaya apakah
yang dapat kalian
lakukan sebagai siswa
SMP untuk mendu-
kung hasil konferensi
tersebut. Susun
pelaporan kepada guru
IPS untuk memperoleh
penilaian.
Sumber:
Indonesia Heritage,
2002
Gambar 1.3
Fauna tipe Asiatis.
Galeri Pengetahuan Sosial 2
12
b.
Kelompok fauna Australis Asiatis (kelompok tengah)
,
merupakan campuran fauna Asia dan Austalia, meliputi jenis
hewan yang berada di wilayah Sulawesi, Nusa Tenggara, dan
Maluku. Wilayah kelompok tengah dan timur dipisahkan oleh
Garis Weber. Contoh jenis fauna ini antara lain anoa, babi
rusa, komodo, burung maleo, tarsius, dan lain-lain.
c.
Kelompok fauna Australis (kelompok timur)
, merupakan
kelompok hewan yang berada di Paparan Sahul, meliputi
wilayah Papua dan pulau-pulau kecil sekitarnya. Contoh fauna
di wilayah ini antara lain kanguru, walabi, koala, burung cende-
rawasih, kakatua, kasuari, dan jenis burung berwarna lainnya.
3. Jenis Fauna yang Dilindungi dan Upaya Pelestariannya
Banyaknya jenis satwa yang menjadi korban perburuan
manusia mengakibatkan jumlah populasi hewan tertentu mengalami
penurunan secara drastis, sehingga keberadaannya mulai terancam
kepunahan. Berdasarkan Peraturan Perlindungan Binatang Liar
Nomor 134 dan 266 tahun 1931, hewan yang dilindungi antara lain
badak, tapir, kambing hutan, trenggiling, kancil, burung dara laut,
babi rusa, elang tikus atau alap-alap.
Sumber:
Indonesia Heritage,
2002
Gambar 1.4
Fauna Fauna tipe Australis-Asiatis.
Sumber:
Indonesia Heritage,
2002
Gambar 1.5
Fauna Fauna tipe Australis.
Kondisi Fisik, Wilayah, dan Penduduk Indonesia
13
Berdasarkan SK Menteri Pertanian Nomor 421 Tahun 1970
dan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 327 Tahun 1972, hewan
yang dilindungi adalah harimau sumatra, harimau jawa, macan
kumbang, jalak bali, burung gosong, burung maleo, monyet hitam,
kakatua, rusa bawean, kanguru pohon, beo nias, ikan pesut, lumba-
lumba, musang.
Untuk melindungi hewan tersebut didirikan cagar alam dan
suaka margasatwa, antara lain:
a. Di Pulau Jawa
Cagar alam di Pulau Jawa, antara lain:
1) Cagar alam Ujung Kulon melindungi badak, banteng,
merak, rusa, dan buaya.
2) Cagar alam Cibodas, Cianjur, sebagai cadangan air karena
wilayah tersebut curah hujannya sangat tinggi.
3) Suaka margasatwa Baluran dan Meru Betiri, Banyuwangi,
Jawa Timur melindungi banteng, kerbau liar, harimau jawa,
dan rusa.
4) Cagar alam Pangandaran, melindungi banteng.
5) Cagar alam Gunung Gede, Bogor, melindungi kijang dan
rusa.
6) Cagar alam Pulau Dua, melindungi burung laut.
b. Di Pulau Sumatra
1) Suaka margasatwa Gunung Leuser, Aceh Utara, melindungi
orang utan, badak, gajah, dan harimau Sumatra.
2) Suaka Margasatwa Pulau Siberut, Way Kambas, dan
Gunung Sakinco, melindungi harimau, tapir, beruang, rusa,
badak, gajah sumatra.
3) Cagar alam Limbo Pati, Sumatra Barat, melindungi tapir
dan siamang.
c. Di Pulau Kalimantan
Cagar alam dan suaka margastwa Tanjung Putting dan Kutai
untuk melindungi orang utan, banteng, rusa sambar.
d. Di Pulau Nusa T enggara
Suaka margasatwa di Pulau Komodo dan Pulau Rinca,
melindungi komodo, kerbau liar, dan kuda liar.
e. Di Pulau Sulawesi
Suaka margasatwa Dumoga Bone dan Gunung Tangkoko di
ujung utara Minahasa melindungi anoa, babi rusa, dan kuskus.
Aktivitas Mandiri
Salinlah peta Indone-
sia pada buku kerja
kalian, kemudian
berilah tanda tempat
terdapatnya cagar
alam dan suaka
margasatwa. Kemuka-
kan pendapat kalian
mengenai cara yang
dapat kalian lakukan
untuk menyelamatkan
satwa liar dari kepu-
nahan. Presentasikan
hasil kerja kalian dalam
diskusi kelas.
Galeri Pengetahuan Sosial 2
14
f. Di Maluku
Suaka margasatwa Wae Nua, melindungi burung kasuari.
Suaka margasatwa Pulau Baun di Kepulauan Aru untuk
melindungi burung cenderawasih.
E. PERSEBARAN JENIS TANAH DAN PEMAN-
FAATANNYA DI INDONESIA
Perbedaan kondisi tanah disebabkan karena susunan mine-
ral di dalamnya yang berbeda-beda. Karena tanah berasal dari
hasil pelapukan batuan induk (anorganik) yang terbentuk dari bahan-
bahan organik tumbuhan dan hewan yang telah membusuk.
1. Berbagai Jenis Tanah di Indonesia
Jenis-jenis tanah di Indonesia antara lain:
a.
Tanah gambut
adalah tanah yang berasal dari bahan
organik yang selalu tergenang air (rawa) dan kekurangan
unsur hara, sirkulasi udara tidak lancar, proses penghan-
curan tidak sempurna, kurang baik untuk pertanian. Banyak
terdapat di Kalimantan, Sumatra Timur, dan Papua.
b.
Tanah mergel
adalah tanah campuran dari batuan kapur,
pasir, dan tanah liat yang dikarenakan hujan yang tidak
merata. Banyak terdapat di lereng pegunungan dan dataran
rendah seperti di Solo, Madiun, Kediri, dan Nusa Tenggara.
c.
Tanah kapur
(renzina) adalah tanah yang terbentuk dari
bahan induk kapur yang mengalami laterisasi lemah.
Banyak terdapat di Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi,
Nusa Tenggara, Maluku, dan Sumatra.
d.
Tanah endapan
atau
tanah aluvial
adalah tanah yang
terbentuk karena pengendapan batuan induk dan telah
mengalami proses pelarutan air. Jenis tanah ini merupakan
tanah subur dan banyak terdapat di Jawa bagian utara,
Sumatra bagian timur, Kalimantan bagian barat dan selatan.
e.
Tanah terrarosa
adalah tanah hasil pelapukan batuan
kapur. Jenis tanah ini banyak terdapat di daerah dolina dan
merupakan daerah pertanian yang subur. Daerah
persebarannya meliputi Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa
Tenggara, Maluku, dan Sumatra.
f.
Tanah humus
adalah tanah hasil pelapukan tumbuhan
(bahan organik), berwarna hitam, sangat subur, cocok untuk
pertanian. Banyak terdapat di Kalimantan, Sumatra,
Sulawesi, dan Papua.
Sumber:
Indonesia Heritage,
2002
Gambar 1.6
Tanah rawa
gambut di Indonesia banyak
terdapat di hutan Kalimantan,
Sumatra, dan Papua.
Kondisi Fisik, Wilayah, dan Penduduk Indonesia
15
g.
Tanah vulkanis
adalah tanah hasil pelapukan bahan padat
dan bahan cair yang dikeluarkan gunung berapi. Jenis tanah
ini sangat subur dan cocok untuk pertanian. Jenis tanah ini
banyak terdapat di daerah Jawa, Sumatra, Bali, Lombok,
Halmahera, dan Sulawesi.
h.
Tanah padzol
adalah tanah yang terjadi karena temperatur
dan curah hujan yang tinggi, sifatnya mudah basah, dan
subur jika terkena air. Jenis tanah ini berwarna kuning
keabu-abuan dan cocok untuk perkebunan. Banyak
terdapat di pegunungan tinggi.
i.
Tanah laterit
adalah tanah yang terbentuk karena
temperatur dan curah hujan yang tinggi. Namun jenis tanah
ini kurang subur dan banyak terdapat di Jawa Timur, Jawa
Barat, dan Kalimantan Barat.
j.
Tanah pasir
adalah tanah hasil pelapukan batuan beku
dan sedimen dan tidak berstruktur. Jenis tanah ini kurang
baik untuk pertanian karena sedikit mengandung bahan
organik. Banyak terdapat di pantai barat Sumatra Barat,
Jawa Timur, dan Sulawesi.
F. KONDISI PENDUDUK INDONESIA
Indonesia merupakan negara kesatuan yang masyarakatnya
majemuk yang terdiri dari beberapa suku bangsa yang menyebar
dari Sabang (ujung Sumatra Utara) sampai Merauke (ujung Papua).
1. Pembagian Ras Penduduk Indonesia
Berdasarkan ciri-ciri fisiknya, masyarakat Indonesia dapat
dibedakan menjadi 4 (empat) kelompok ras, yaitu:
a.
Kelompok ras Papua Melanezoid
, terdapat di Papua/
Irian, Pulau Aru, Pulau Kai.
b.
Kelompok ras Negr oid
, antara lain orang Semang di
semenanjung Malaka, orang Mikopsi di Kepulauan
Andaman.
c.
Kelompok ras Weddoid
, antara lain orang Sakai di Siak
Riau, orang Kubu di Sumatra Selatan dan Jambi, orang
Tomuna di Pulau Muna, orang Enggano di Pulau Enggano,
dan orang Mentawai di Kepulauan Mentawai.
d.
Kelompok ras Melayu Mongoloid
, yang dibedakan
menjadi 2(dua) golongan.
1)
Ras Proto Melayu
(Melayu Tua)
antara lain Suku
Batak, Suku Toraja, Suku Dayak.
Cinderamata
Sosial
Ambillah contoh tanah
yang ada di sekitar
tempat tinggal kalian.
Letakkan di dalam
gelas plastik bekas
kemasan air mineral.
Kumpulkan ke seko-
lah, dan bandingkan
dengan jenis tanah
yang dibawa oleh
teman kalian lainnya.
Kemudian masing-
masing semaikan
dengan biji kacang
tanah. Biarkan tum-
buh, bandingkan hasil
pertumbuhannya.
Kesimpulan apakah
yang dapat kalian
ambil dari percobaan
sederhana tersebut?
kemukakan pendapat
kalian dalam diskusi
kelas.
Galeri Pengetahuan Sosial 2
16
2)
Ras Deutro Melayu
(Melayu Muda)
antara lain Suku
Bugis, Madura, Jawa, Bali.
Di samping kelompok ras di atas, masyarakat Indonesia juga
terdiri dari kelompok warga keturunan Cina (ras Mongoloid),
warga keturunan Arab, Pakistan, India, ras Kaukasoid, dan
sebagainya yang hidup berdampingan membaur menjadi satu warga
negara Indonesia. Masyarakat Indonesia tidak mengenal
superioritas suatu ras dan tidak menganut paham rasialisme.
Salah satu perekat suku bangsa yang berbeda-beda di Indo-
nesia adalah bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional yang
termasuk dalam rumpun bahasa Austronesia.
2. Keanekaragaman Suku Bangsa
Masyarakat Indonesia yang majemuk terdiri atas beberapa
suku bangsa (etnis) yang masing-masing memiliki bahasa dan adat
istiadat serta budaya yang berbeda. Menurut hasil penelitian Hilderd
Geertz, Indonesia terdiri dari 300 etnis yang berbeda-beda. Adapun
menurut penelitian MA Jaspan, masyarakat Indonesia terdiri atas
366 etnis dengan kriteria pada bahasa daerah, kebudayaan serta
susunan masyarakatnya. Lain lagi menurut penelitian Van
Vollenhoven yang menyatakan bahwa masyarakat Indonesia
terbagi menjadi 19 lingkaran hukum adat dengan berbagai suku
bangsa (etnis) yang ada di dalamnya.
Lalu apakah yang dimaksud etnik itu? Apa pula bedanya
dengan ras?
Robertson pada tahun 1977 mengemukakan pendapatnya
bahwa kelompok etnik adalah sejumlah besar orang yang meman-
dang diri dan dipandang oleh kelompok lain memiliki kesatuan
Sumber:
Indonesia Heritage,
2002
Gambar 1.7
Suku-suku di Indonesia.
Kondisi Fisik, Wilayah, dan Penduduk Indonesia
17
budaya yang berbeda. Hal ini terjadi sebagai akibat dari sifat-sifat
budaya bersama dan interaksi timbal balik yang terus menerus.
Jika istilah ras berkaitan dengan ciri-ciri fisik tubuh, etnisitas
lebih berkaitan dengan karakteristik budaya suatu kelompok ter-
tentu. Karakterisrik budaya ini dibentuk dan dihasilkan oleh perbe-
daan bahasa, agama, suku bangsa, kedaerahan, dan tempat lahir.
Hal yang membedakan antara etnis yang satu dengan yang
lainnya adalah perbedaan bahasa (bahasa daerah) dan adat istiadat.
Perbedaan adat istiadat menunjukkan perbedaan kebudayaan yang
nampak dari pola perilaku atau gaya hidup. Pola perilaku orang
Batak yang suka bicara terus terang, sehingga terkesan tegas dan
keras sangat berbeda dengan pola perilaku orang Jawa Tengah
(khususnya Solo dan Jogja) yang suka berbicara hati-hati penuh
dengan sindiran secara halus sehingga berkesan kurang tegas.
Secara rinci dapat kita uraikan tentang perbedaan antara etnis
yang satu dan lainya, dalam hal:
a. Perbedaan bahasa daerah.
b. Perbedaan tata susunan kekerabatan, misalnya ada yang
menganut patrilineal, matriliniel, dan parental.
c. Perbedaan adat istiadat, misalnya dalam upacara perkawinan,
upacara adat, hukum adat, dan lain-lain.
d. Perbedaan sistem mata pencaharian.
e. Perbedaan teknologi, misalnya bentuk arsitektur rumah/
bangunan adat, peralatan kerja tradisional.
f. Perbedaan kesenian daerah.
Adapun beberapa faktor yang menyebabkan perbedaan
bahasa dan adat istiadat adalah:
a. Keadaan dan letak geografis yang berbeda.
b. Pemukiman penduduk yang terpisah-pisah di pulau-pulau
terpencil yang menghambat kontak dengan daerah lain.
c. Latar belakang sejarah yang berbeda.
d. Lingkaran hukum adat dan kemasyarakatan yang berlainan.
Rangkuman
Letak geografis adalah letak suatu
negara dilihat dari kenyataan di
permukaan bumi.
Letak astronomis adalah letak suatu
negara berdasarkan posisinya terhadap
garis lintang dan garis bujur. Letak
astronomis Indonesia berada di antara
6
o
LU – 11
o
LS dan antara 95
o
BT –
141
o
B T.
Galeri Pengetahuan Sosial 2
18
Petikan Ilmu
(Refleksi Diri)
Dengan mempelajari kondisi fisik, wilayah,
dan penduduk Indonesia kita dapat
mengetahui bahwa Indonesia memiliki
tingkat kompleksitas yang sangat tinggi, baik
dari segi keadaan alamnya, maupun keadaan
sosialnya. Kondisi alam Indonesia yang
bervariasi tersebut mengakibatkan bervariasi
pulalah keadaan sosialnya.
Di mana berbagai variant keadaan sosial
juga mengandung potensi konflik yang besar
pula.
Namun, yang patut kita syukuri betapa pun
majemuknya bangsa Indonesia, kehidupan
di dalamnya tetap bisa berjalan harmonis
dalam koridor NKRI.
Di samping itu, hamparan kekayaan alam
yang terkandung mulai dari dasar laut,
tanah,dan udara yang ditunjang oleh letak
Indonesia yang strategis masih menunggu
tampilnya orang-orang kreatif, inovatif, dan
bertanggung jawab untuk mengolahnya.
Potensi tersebut sebenarnya menjadi media
memotivasi diri untuk mengembangkan
kemampuan untuk mengolahnya demi
tercapainya kesejahteraan diri, kesejahteraan
masyarakat, dan kesejahteraan bangsa dan
negara. Bukannya menjadi media menina
bobokan dan memanjakan masyarakat.
Hendaknya kita bisa mengubah pola pikir
kita bersama. Merubah pola pikir bekerja
sedikit memperoleh hasil yang banyak,
karena semuanya sudah disediakan alam,
menjadi pola pikir bekerja keras dan hanya
mengambil sedikit dari alam. Jika sudah
dilandasi dengan pola pikir demikian, kita
masih tetap bisa menghasilkan sesuatu
tanpa harus mengubah keseimbangan alam,
apalagi sampai merusaknya.
Letak geografis adalah letak suatu
negara dilihat dari kenyataan di
permukaan bumi.
Letak astronomis adalah letak suatu
negara berdasarkan posisinya terhadap
garis lintang dan garis bujur. Letak
astronomis Indonesia berada di antara
6
o
LU – 11
o
LS dan antara 95
o
BT –
141
o
B T.
Pengaruh letak geografis, Indonesia
mengakibatkan terjadinya musim
kemarau dan penghujan.
Pengaruh letak astronomis, wilayah In-
donesia dibagi menjadi tiga daerah
waktu yakni: Waktu Indonesia Bagian
Barat (WIB), Waktu Indonesia Bagian
Tengah (WITA), dan Waktu Indone-
sia Bagian Timur (WIT) yang masing-
masing setiap selisih garis bujur 1
o
selisih waktunya 4 menit.
Jenis satwa di Indonesia dikelompok-
kan menjadi tiga, yakni kelompok fauna
Asiatis, fauna Asia–Australis, dan
kelompok fauna Australis.
Secara tidak langsung hutan memiliki
berbagai fungsi, antara lain fungsi
klimatologis, fungsi orologis, fungsi
strategis, fungsi estetis, dan fungsi
hidrologis.
Jenis-jenis tanah yang ada di Indone-
sia antara lain tanah mergel, tanah
gambut, tanah alluvial, tanah laterit,
tanah humus, tanah vulkanis, tanah
kapur, tanah pasir, tanah podzol, dan
tanah terraroza.
Keadaan penduduk Indonesia terdiri
dari aneka ragam ras dan suku bangsa,
sehingga masyarakat Indonesia dikenal
sebagai masyarakat majemuk.
Kondisi Fisik, Wilayah, dan Penduduk Indonesia
19
Ayo Belajar
Aspek: Kognitif
Kerjakan soal-soal berikut di buku tugas.
A. Ayo, pilih jawaban yang paling tepat sesuai dengan materi
Kondisi Fisik, Wilayah, dan Penduduk Indonesia, untuk
mengevaluasi daya serap materimu.
1. Letak geografis suatu negara ditinjau
dari ....
a. pola kehidupan masyarakatnya
b. posisi garis lintang dan garis bujur
c. jenis tanah dan persebarannya
d. kenyataan letaknya di permukaan
bumi
2. Wilayah Indonesia beriklim laut,
karena ....
a. diapit dua samudra besar
b. merupakan daerah kepulauan
c. diapit dua benua besar
d. sebagian besar penduduknya nela-
yan
3. Garis lintang dipergunakan untuk
membagi wilayah ....
a . iklim
b. musim
c. waktu
d. jalur pelayaran
4. Wilayah Indonesia paling selatan
adalah daerah ....
a. Pulau Nusa Barung
b. Pulau Weh
c. Pulau Roti
d. Pulau Kei
5. Akibat letak astronominya, Indone-
sia beriklim tropis dengan ciri-ciri
berikut ini,
kecuali
....
a. curah hujan tinggi
b. penyinaran matahari sepanjang
tahun
c. kelembapan udara tinggi
d. dibagi menjadi tiga daerah waktu
6. Perhitungan perbedaan waktu antara
daerah yang satu dan lainnya didasar-
kan pada selisih ....
a. tekanan udara
b. garis bujur
c. lama penyinaran matahari
d. garis lintang
7. Peredaran semu tahunan matahari
pengaruhnya terhadap Indonesia ada-
lah ....
a. persebaran flora dan fauna
b. terbentuknya iklim tropis
c. terjadinya angin muson
d. persebaran jenis tanah
8. Jenis tanah berikut yang banyak me-
ngandung unsur hara, sehingga baik
bagi pertumbuhan tanaman adalah
tanah ....
a. gambut
c. laterit
b. vulkanis
d. pasir
9. Hutan berfungsi sebagai pembersih
atau penyaring air. Hal ini disebut
dengan fungsi ....
a . orologis
c . hidrologis
b. estetis
d. k
limatologis
10. Akibat adanya angin muson yang
bertiup di Indonesia, maka Indonesia
mengalami ....
a . iklim tropis
b. dua musim
c. pembagian daerah waktu
d. penyinaran matahari sepanjang
tahun
Galeri Pengetahuan Sosial 2
20
B. Jawablah pertanyaan berikut ini dengan tepat sesuai
materi Kondisi Fisik, Wilayah, dan Penduduk Indonesia.
Sikap Sosial
Aspek: Afektif
–
Salinlah tabel berikut di buku tugas dan berilah tanda
pada
kolom yang tersedia atas setiap pernyataan berikut sesuai
dengan pilihanmu.
–
Kerjakan sesuai pemahaman konsepmu.
1. Bagaimanakah ciri-ciri tanah yang
subur?
2. Mengapa Indonesia beriklim tropis?
Bagaimanakah ciri-cirinya?
3. Faktor apakah yang memengaruhi
persebaran flora dan fauna di Indo-
nesia?
4. Jelaskan perbedaan angin muson barat
dan angin muson timur.
5. Faktor apakah yang menyebabkan
perbedaan bahasa dan adat istiadat
penduduk Indonesia?
1.
Melakukan eksplorasi dan
eksploitasi alam tanpa melakukan
analisis dampak lingkungan
(AMDAL).
2.
Melakukan urbanisasi
dikarenakan daerah asalnya
tandus dan gersang.
3.
Menggunggul-unggulkan suku
bangsanya sendiri dibandingkan
suku bangsa lain.
4.
Mempelajari kebudayaan dari
daerah lain.
5.
Mengubur sampah plastik dan
kaca.
6.
Memelihara binatang langka di
rumah.
No.
Pernyataan
Pernyataan Sikap
Alasan
SS S N TS STS
Kondisi Fisik, Wilayah, dan Penduduk Indonesia
21
No.
Pernyataan
Pernyataan Sikap
Alasan
SS S N TS STS
7.
Mendaur ulang sampah menjadi
barang yang bernilai guna.
8.
Menangkap ikan dengan racun
dan listrik.
9.
Bergaul dengan teman lain daerah
menggunakan bahasa daerahnya
masing-masing.
10. Mengembangkan IPTEK dan
mempertebal IMTAK.
Selamat mengerjakan dan semoga makin memahami
keadaan lingkungan sekitarmu.
Uji Unjuk Kerja
Aspek: Psikomotorik
ISU perubahan iklim menjadi penting
karena membawa dampak bagi kehidupan
bumi. Perubahan iklim disebabkan oleh
pemanasan global yang 90% disebabkan
aktivitas manusia. Kerusakan hutan di nega-
ra-negara berkembang merupakan salah
satu penyumbang pemanasan global.
Oleh karena itu, upaya-upaya reforestasi
(penghutanan kembali) harus segera
dilakukan.
Sektor kehutanan mempunyai konstri-
busi dalam pengurangan emisi GRK melalui
penyimpanan karbon (
carbon storage
) dari
stok sumber daya hutan (SGH) yang ada
maupun upaya rehabilitasi lahan dan
penghutanan kembali.
Salah satu bentuk pengelolaan SDH
yang mampu memerankan peran strategis
sektor kehutanan dalam mengurangi emisi
karbon adalah pengelolaan hutan berbasis
masyarakat seperti hutan kemasyarakatan,
hutan desa, hutan tanaman rakyat, dan lain-
lain.
(Sumber:
Radar Jogja
, 13 Desember 2007)
Perhatikan artikel berikut.
Perubahan Iklim dan Pengelolaan Hutan Kemasyarakatan
Berdasarkan artikel di atas lakukan kegiatan-kegiatan berikut.
1. Buatlah kesimpulan berdasarkan artikel di atas.
2. Lakukan studi pustaka guna menggali informasi mengenai
glo-
bal warming
selengkap-lengkapnya.
Galeri Pengetahuan Sosial 2
22
3. Lakukan studi pustaka guna menggali informasi mengenai
kerusakan hutan di Indonesia dan upaya-upaya pemulihannya.
Berdasarkan kegiatan-kegiatan tersebut, susunlah hasilnya
dalam bentuk laporan sederhana pada kertas folio. Kemudian
presentasikan di depan kelas.
Selamat mengerjakan, semoga makin mencintai alam
sekitarmu.